Keterkaitan Kesadaran Lingkungan dan Aksi Masyarakat dalam Pengelolaan Kebersihan Desa Hutapaung Utara, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan

Abstrak

Desa Hutapaung Utara, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, merupakan wilayah pedesaan yang menghadapi tantangan dalam pengelolaan kebersihan lingkungan. Potensi alam desa yang kaya menghadirkan peluang untuk penerapan praktik lingkungan yang berkelanjutan, namun sering kali terkendala oleh rendahnya kesadaran masyarakat dan kurangnya infrastruktur pendukung. Dalam konteks ini, hubungan antara kesadaran lingkungan dan aksi masyarakat menjadi isu yang penting untuk ditelaah.Kesadaran lingkungan mencerminkan pemahaman dan kepedulian individu maupun kelompok terhadap pentingnya menjaga kelestarian alam. Kesadaran ini, ketika dipadukan dengan aksi kolektif yang terarah, dapat menjadi fondasi yang kuat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Namun, aksi nyata masyarakat sering kali terbatas pada kegiatan insidental seperti gotong royong pada acara tertentu, tanpa adanya kesinambungan atau sistem yang terintegrasi. Selain itu, kurangnya edukasi tentang pengelolaan limbah, minimnya fasilitas, dan lemahnya kebijakan lokal turut menjadi faktor penghambat yang signifikan.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat kesadaran lingkungan masyarakat dan partisipasi mereka dalam pengelolaan kebersihan desa. Melalui pendekatan analitis dan observasi lapangan, penelitian ini mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan atau kegagalan aksi kebersihan masyarakat. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan memberikan rekomendasi strategis untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat, baik melalui pendekatan berbasis budaya lokal, penyediaan fasilitas, maupun perumusan kebijakan yang lebih inklusif dan responsif.Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang pentingnya kesadaran lingkungan dalam mendorong aksi kolektif yang berkelanjutan. Dengan implementasi strategi yang tepat, Desa Hutapaung Utara dapat menjadi contoh sukses pengelolaan kebersihan berbasis masyarakat, sekaligus menciptakan model pembangunan pedesaan yang berorientasi pada keseimbangan antara kepentingan sosial, ekonomi, dan kelestarian lingkungan.