Kegiatan Kebersihan Lingkungan Secara Gotong Royong Serta Pembuatan Taman Di Desa Belang Malum Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi
DOI:
https://doi.org/10.1395.vol2iss1no01pp01Kata Kunci:
Kebersihan Lingkungan, Gotong Royong, Taman Desa, Penghijauan, Pengelolaan Sampah, KeberlanjutanAbstrak
Kebersihan lingkungan dan penghijauan merupakan aspek fundamental dalam menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman, dan lestari. Desa Belang Malum, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, merupakan salah satu desa yang memiliki potensi besar dalam pengelolaan lingkungan berbasis gotong royong. Namun, masih terdapat berbagai tantangan, seperti kesadaran masyarakat yang rendah terhadap pengelolaan sampah serta keterbatasan ruang hijau yang dapat dimanfaatkan oleh warga. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan serta membangun taman desa sebagai ruang terbuka hijau yang berkelanjutan. Metode pelaksanaan kegiatan ini melibatkan beberapa tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Pada tahap persiapan, dilakukan koordinasi dengan perangkat desa, sosialisasi kepada masyarakat, serta pengadaan alat kebersihan dan bahan untuk pembangunan taman. Tahap pelaksanaan mencakup tiga aspek utama, yaitu kegiatan kebersihan lingkungan, pembangunan taman desa, serta penyuluhan dan edukasi. Kegiatan kebersihan melibatkan aksi bersih-bersih permukiman dan fasilitas umum, pemilahan serta pengelolaan sampah, dan penyediaan tempat sampah di berbagai titik strategis. Pembangunan taman desa meliputi pemilihan lokasi, persiapan lahan, penanaman tanaman hias dan pohon peneduh, serta penyediaan fasilitas seperti bangku taman dan papan edukasi. Selain itu, dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keberlanjutan taman melalui program edukasi dan pembentukan tim perawatan taman. Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas kegiatan serta mendapatkan umpan balik dari masyarakat. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan pemanfaatan ruang hijau. Desa menjadi lebih bersih dan asri, sementara taman desa memberikan manfaat ekologis serta sosial bagi masyarakat. Selain itu, adanya pembentukan tim gotong royong dan perawatan taman memastikan keberlanjutan program ini dalam jangka panjang. Namun, masih diperlukan penguatan sistem pengelolaan sampah, peningkatan sarana pendukung, serta edukasi lanjutan untuk menjaga konsistensi perubahan perilaku masyarakat. Secara keseluruhan, kegiatan ini membuktikan bahwa dengan semangat gotong royong, desa yang bersih, hijau, dan nyaman dapat terwujud, serta dapat menjadi model bagi desa lain dalam menerapkan program serupa.