LITERASI DIGITAL SEBAGAI PILAR SISWA MERDEKA BELAJAR DALAM PRAKTIK ASISTENSI MENGAJAR MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN DI UPT SD NEGERI 060922 MEDAN SUNGGAL
DOI:
https://doi.org/10.0905/vol1iss6pp333-338Keywords:
Literasi digital, Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, Asistensi mengajarAbstract
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah mengubah wajah pendidikan di seluruh dunia. Di Indonesia, konsep Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendorong terwujudnya sistem pendidikan yang lebih fleksibel, inklusif, dan berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa. Dalam konteks ini, literasi digital menjadi salah satu kompetensi kunci yang harus dimiliki oleh siswa agar mampu beradaptasi dengan dinamika zaman. Literasi digital tidak hanya mencakup kemampuan mengakses dan menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga mencakup keterampilan berpikir kritis, etika dalam penggunaan media digital, serta kemampuan untuk menciptakan dan membagikan informasi secara bertanggung jawab. Di tingkat sekolah dasar, pengenalan literasi digital sejak dini menjadi landasan penting dalam membentuk karakter siswa yang cakap secara digital. Sebagai bagian dari implementasi program Kampus Merdeka, mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas Medan melaksanakan praktik asistensi mengajar di UPT SD Negeri 060922 Medan Sunggal. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam proses pembelajaran serta menjadi ajang penerapan teori pendidikan yang telah dipelajari. Dalam praktiknya, mahasiswa berupaya mengintegrasikan literasi digital dalam kegiatan belajar mengajar, baik melalui media interaktif maupun pemanfaatan internet sebagai sarana belajar mandiri. Tulisan ini akan membahas bagaimana praktik asistensi mengajar mahasiswa dapat menjadi motor penggerak literasi digital di sekolah dasar, serta bagaimana peran tersebut mendukung terciptanya siswa merdeka yang mampu belajar secara mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab.